Sunday, August 15, 2021

The Wolf & The Kid (Serigala & Anak Kambing)

 


There was once a little Kid whose growing horns made him think he was a grown-up Billy Goat and able to take care of himself.

Pernah ada seekor anak kambing yang tanduknya tumbuh, membuatnya berpikir bahwa dia adalah Kambing Billy yang sudah dewasa dan mampu mengurus dirinya sendiri.

So one evening when the flock started home from the pasture and his mother called, the Kid paid no heed and kept right on nibbling the tender grass.

Lalu suatu sore ketika kawanan domba mulai pulang dari padang rumput dan induknya memanggil, anak kambing itu tidak menghiraukan dan terus mengunyah rumput yang lembut.

A little later when he lifted his head, the flock was gone. He was all alone. The sun was sinking. Long shadows came creeping over the ground. A chilly little wind came creeping with them making scary noises in the grass.

Beberapa saat kemudian ketika dia mengangkat kepalanya, kawanan domba itu pergi. Dia sendirian. Matahari tenggelam. Bayangan yang panjang pun datang merayap di tanah. Angin sepoi-sepoi yang dingin datang perlahan-lahan bersamanya membuat suara-suara menakutkan di rerumputan.

The Kid shivered as he thought of the terrible Wolf. Then he started wildly over the field, bleating for his mother. But not half-way, near a clump of trees, there was the Wolf!

Anak kambing itu menggigil ketika memikirkan sang serigala yang mengerikan. Kemudian di atas lapangan dia mulai mengembik dengan keras mencari ibunya. Tapi tidak setengah jalan pun, di dekat rumpun pohon, Ada sang Serigala!

The Kid knew there was a little hope for him. “Please, Mr. Wolf,” he said trembling, “I know you are going to eat me. But first please pipe me a tune, for I want to dance and be merry as long as I can.”

Anak kambing itu tahu ada sedikit harapan baginya. “Tolong, Tuan Serigala,” katanya gemetar, “Aku tahu kamu akan memakanku. Tetapi pertama-tama tolong mainkan musik untukku, karena aku ingin menari dan bergembira selama yang aku bisa.”

The Wolf liked the idea of a little music before eating, so he struck up a merry tune and the Kid leaped and frisked gaily.

Sang serigala menyukai ide sedikit musik sebelum makan, jadi dia pun memainkan nada yang gembira dan si anak kambing itu melompat dan berseru riang.

Meanwhile, the flock was moving slowly homeward. In the still evening air the Wolf’s piping carried far. The Shepherd Dogs pricked up their ears.

Sementara itu, kawanan domba bergerak pulang perlahan. Di udara sore yang tenang, alunan seruling sang Serigala terbawa jauh. Para Anjing Gembala menajamkan telinga mereka.

The Wolf’s song ended suddenly, and as he ran, with the Dogs at his heels, he called himself a fool for turning piper to please a Kid, when he should have stuck to his butcher’s trade.

Lagu Sang Serigala berakhir dengan tiba-tiba, bersamaan dengan dia berlari dikejar-kejar kawanan Anjing di belakangnya, dia menyebut dirinya bodoh karena memainkan seruling untuk menyenangkan sang anak kambing, yang seharusnya dia tetap fokus untuk menyantapnya.

Lesson of the Story :

“Do not let anything turn you from your purpose”

Pelajaran dari Kisahnya :
“Jangan biarkan apapun memalingkanmu dari tujuanmu”

Let’s  Learn New Vocabulary! (Mari Belajar kosa kata baru)

  1. Kid : Anak Kambing
  2. Horns : Tanduk
  3. Grown-up : Dewasa
  4. To take care : Menjaga / merawat
  5. Pasture : Padang Rumput
  6. Nibbling / nibble : Mengunyah
  7. Sinking : tenggelam
  8. Scary noises : Suara-suara menakutkan
  9. Shivered/trembling : Menggigil
  10.  Homeward : Menuju rumah
  11. The flock : Kawanan
  12. Shepherd : Penggembala
  13. Recognized : Mengenali
  14. Suddenly : Tiba-tiba
  15. To please : menyenangkan (membuat orang puas dan senang) 

    Download document :  Click here (Klik di sini) 

    Youtube :




No comments:

Post a Comment